Rabu, 05 Oktober 2016

Rahasia Public Speaking

Kiat Berbicara di Depan Publik



Masalah-masalah yang timbul saat anda berkomunikasi : diantaranya tegang, grogi, gemetar, demam panggung, minder jika bicara dengan orang yang jabatannya lebih tinggi dari kita. Menurut Tubagus masalah-masalah tersebut timbul dikarenakan beberapa faktor. 
Grogi, gemetar bisa disebabkan karena kurangnya penguasaan materi, “Ketegangan seperti itu wajar saja, dan mesti dilepaskan, jangan ditahan. Orang yang tegang biasanya tubuhnya tidak terkontrol. Ada yang kakinya goyang-goyang -- seperti orang menjahit, kedua tangan ditaruh di depan perut, ditangkupkan, dan saling meremas” merasa apakah gaya berbicara di atas panggung sudah benar atau belum. Minder jika berbicara dengan orang yang jabatannya lebih tinggi dari kita hal tersebut dikarenakan di Indonesia kita tidak dibudayakan untuk berbicara. 
Sebagai contoh saat masih kecil atau saat sekolah dasar, jika ada tamu yang datang, anak-anak tidak diperbolehkan ikut duduk bareng dengan ayah dan tamu tersebut, menginjak SMP dan SMA juga demikan bahkan sewaktu kuliah, paling hanya diperkenalkan ini teman ayah, selanjutnya anak-anak dipersilahkan masuk ke kamar. Menurut Bagus, hasil sebuah penelitian membuktikan bahwa 65% bentuk komunikasi yang dilakukan sehari-hari adalah komunikasi non verbal, jika tidak percaya coba saja amati kehidupan kita dari pagi sampai malam.
“Kita terbangun akibat suara azan atau jam waker. Padahal, kedua suara itu tidak mengatakan ‘bangun hei, bangun’. Tapi toh kita tetap terbangun,” kata Tubagus memberi contoh. “Ketika ingin sarapan, lewatlah seorang penjual makanan yang memukul-mukul piring dan kita langsung tahu
makanan apa yang dijual,” sambungnya. Tubagus juga mencontohkan bagaimana saat seseorang ingin turun dari angkot, ia malah berseru “kiri”. Padahal , kiri bukan berarti berhenti.

Rahasia utama public speaking adalah empati terhadap audiens, untuk
memperoleh empati tersebut kita harus kuasai 3 V, diantaranya:

1. Visual , kadar kekuatannya 55%.
Kenyataannya bahwa dalam berkomunikasi, orang cenderung
memeperhatikan bahasa tubuh daripada kata-kata. Ia pun
mempraktekkan contoh-contoh yang mengundang tawa.

2. Vokal, Kadar kekuatannya 38 %
Ada beberapa orang yang postur tubuhnya besar tinggi, tetapi ketika
bicara tidak terdengar atau kecil suaranya. Begitupun sebaliknya.
Sebaiknya disesuaikan dengan kondisi.

3. Verbal, Kadar kekuatannya hanya 7%
Rumus yang terakhir yaitu menyelaraskan tiga V tersebut dengan
cara persiapan yang matang diantaranya:

a.) Mengenal audiens;
Hal ini penting sekali karna bisa menentukan gaya kita berbahasa
dan teknik penyampaian . kita harus ingat tujuan dari public
speaking adalah to inform (menyampaikan). Bagaimana mungkin
kita bisa menyampaikan dengan baik jika belum kenal dengan
siapa kita berbicara, ingat istilah tak kenal maka tak sayang.

b.) Mengenal tempat;
Alam kita ini penuh dengan energi, perpaduan energi tubuh
kita dengan energi alam akan membuat perasaan lebih
nyaman. Mengerti ruang gerak agar leluasa dalam berbicara,
membayangkan waktu dan suasana saat berbicara, tahu gaya
berbicara untuk mengetahui suasana subyek, mengenal rekan
kerja, mengetahui fasilitas kerja ruang, general repetition visual
merasakan kekurangan dan kelebihan.

c.) Mengorganisir materi;
Meliputi pembukaan, penguasaan materi yang matang, serta
terakhir yang utama yaitu kepiawaian saat menutup (closing).
d.) Mental dan fisik;
Persiapkan mental dan fisik jaga stamina dengan olah raga yang
teratur.

e.) Teknik penyampaian;
Bagaimana kita ingin sempurna berbicara untuk itu kita harus
hidupkan body language, vokal prima, Ilustrasi/Analogi. Dengan
menghidupkan ketiga hal tersebut maka kita akan mendapatkan
komunikasi yang efektif

Menurut Tubagus, kebiasaan buruk yang harus dihindari antara lain..

1. Selalu melihat jam tangan pada saat presentasi.
Memperhatikan waktu merupakan hal yang sangat penting pada
saat presentasi, ini menyebabkan banyak sekali presenter keseringan
melihat jam tangan pada saat presentasi. Kebiasaan ini jika terlalu sering
akan mengakibatkan audiens malah terfokus pada waktu bukan pada
informasi yang disampaikan presenter. Ada baiknya anda menggunakan
jam duduk yang anda letakkan ditempat yang mudah terlihat bagi anda
tetapi cukup tersembunyi buat audiens, atau jika memungkinkan minta
tolonglah pada audiens yang ada di dekat anda untuk memberitahukan
waktu jika 10 menit lagi presentasi akan usai sehingga cukup waktu
anda untuk closing.

2. Menggunakan filler words pada saat presentasi
Seringkali pada saat presentasi kita menggunakan kata ehmm, enggh,
atau kata yang diulang seperti kamu tahu, dan, tetapi yang diulang
berkali-kali. Kadangkala kita melakukan itu tanpa menyadarinya. Ada
baiknya kita menggunakan tape recorder untuk merekam presentasi
kita untuk mengetahui apa yang menjadi filler words kita pada saat
presentasi.

3. Jauhkan tangan anda dari pakaian anda
Seringkali kita melihat banyak presentator memasukkan tangan
kedalam saku, atau presentator wanita memegang blus mereka, hal
ini mengganggu audiens. Di samping itu akan membuat gesture tubuh
anda menjadi terlihat kaku dan anda tidak dapat memanfaatkan body
language anda secara optimal.

4. Jauhkan pergerakan tubuh yang tidak perlu.
Berdiri tegak secara nyaman kadangkala jauh lebih efektif dibandingkan
bergerak ke kiri, kanan kedepan dan balik ke belakang seperti tarian
samba. Kecuali pergerakan ini berlangsung secara natural sesuai
dengan pesan yang ingin disampaikan.

5. Perhatikan ketika anda berjalan
Usahakan untuk tidak membelakangi audiens, atau bagi anda yang
menggunakan slide projector atau infocus pastikan anda tidak berjalan
atau berdiri pas di depan lampu proyektor.

Apakah public speaking adalah persoalan bakat? Tidak. Setiap orang punya bakat yang sama untuk berbicara, tinggal bagaimana orang tersebut mengembangkannya.
Dapatkah orang yang pendiam/introvert menjadi pembicara yang ulung? Tentu saja bisa. 
Pendiam hanyalah soal pembawaan. Banyak pemimpin yang berpembawaan diam, namun saat berorasi berapi-api dan mampu mengobarkan semangat. 
Kunci dari public speaking adalah latihan. Saat ini, mulailah berlatih untuk berbicara di depan forum saat ada kesempatan. Dengan latihan dan memperbaiki diri terus menerus, maka kemampuan untuk dapat berbicara di depan umum akan semakin meningkat. 
Ingat! Jangan berputus asa atau gampang menyerah manakala Anda merasa bahwa pembicaraan Anda tidak/kurang bagus.


sumber oleh: second apido (bidang pemasaran)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar